on 2009-01-17

ada ilmu-ilmu yang tidak boleh dipelajari oleh seorang muslim. atau kalo dengan ungkapan lain, tidak diperintahkan untuk mempelajarinya, bahkan dilarang

1.ilmu gaib

di antara ilmu yamg dilarang buat dipelajari, adalah mengetahui hal gaib atau ilmu gaib,yaitu sesuatu yang tidak dapat dijangkau oleh indra ato akal
nah yang dimaksud gaib adalah mutlak Allah tidak memberikan petunjuk-petunjuk yang membimbingnya atau menunjukinya. sampai para nabi dan rasul Allah SWT pun tidak mengetahui sesuatu dari perkara gaib ini,kecuali yang diajarkan oleh Allah untuk dikabarkan kepada kaum mereka

pemuja mazhab materialisme pada masa kini dan pada setiap masa selalu menyamakan iman kepada yang gaib dengan iman kepada khufarat ! padahal, tidak diragukan lagi bahwa Allah adalah gaib,wahyu perkara gaib,dan akhirat perkara gaib

maka,setiap orang yang beriman kepada Allah,risalah-Nya,dan balasan akhirat adalah para pemuja khufarat karena akal mereka akal gaib,bukan akal ilmiah.

ini benar jika manusia dituntut untuk mengimani sesuatu yang tidak berdasarkan dalil akal yang pasti dan berada di balik prasangka dan ilusi serta mengikuti hawa nafsu dukun dan dajjal.
adapun yang berdasarkan burhan(dalil yg kuat) dan ayat Allah,di langit dan jiwa, telah membuktikan akan wujud sang pencipta yang maha kreatif lagi bijaksana.
Dalam pandangan Al Qur'an dan islam,manusia tidak di-taklif untuk mempercayai sesuatu yang mustahil ditetapkan oleh akal. sebab,hal ini tidak diterima oleh logika Al Qur'an yang berkata kepada orang yang menentangnya

manusia hanya dituntut mempercayai sesuatu yang mungkim menurut pandangan akal bebas, akan tetapi ia tidak memiliki alat

untuk mengetahuinya. Ia mempercayainya karena wahyu yang makshum(terjaga dari salah) menyatakan hal itu.

2.ilmu tentang hakikat zat tuhan

perkara gaib yang paling agung dan paling jauh dari jangkauan pengetahuan manusia adalah ilmu tentang hakikat zat tuhan yang suci,yang mahaluhur mengatasi semua mahluk,yang tersifati dengan kesempurnaan dan suci dari setiap kekurangan
Al Qur'an mengajak akal untuk mengakui kekurangan dirinya dalam mengetahui hakikat zat Allah SWT,yaitu dengan mengetahui wujud-Nya,keesaan-Nya,dan kekhasan pribadi-Nya dengan kesempurnaan yang paling luhur

adapun yang selain itu, akal manusia tidak mampu mengetahui dan menangkap hakikatnya. ini tidak heran karena telah terbukti kelemahan manusia dalam mengetahui inti. karena banyak sesuatu di sekelilingnya yang hanya ia ketahui bekasnya,bukan hakikat intinya

0 komentar: